Langsung ke konten utama

Wisata Lembang Park dan Zoo Cocok untuk Liburan Keluarga

Ratna Ayu Budhiarti: Fakta Pendapat Mengenai Sastra dan Industri Kreatif

(Foto: Listy Alya Vaizah)

About.News - Pada hari kamis  Arief Joko Wicaksono selaku Dosen Pengajar, merangkap sebagai penyelenggara acara yang bertema “Sastra dan Industri kreatif”. mengajak mahasiswa/i dalam program pendidikan jurnalistik 1C dan 1D untuk berpartisipasi, dalam rangka pemenuhan tugas penulisan berita. Mengundang Ratna Ayu Budriarti, yang berprofersi sebagai sastrawan, menulis berbagai puisi yang sudah terkenal hingga ranah internasional.

 Ratna Ayu Budhiarti lahir di Cianjur pada 1981. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi dan Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Siliwangi. Menyukai perjalanan dan kuliner, serta sedang menekuni yoga. Ia menulis puisi, cerpen, dan artikel. Karyanya telah dimuat di berbagai media cetak lokal dan nasional serta diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Rusia, dan Korea. Telah menerbitkan 8 buku tunggal dan 58 antologi bersama. Buku Magma, buku ke-enam, masuk nominasi 10 besar Hari Puisi Indonesia 2017. Meraih penghargaan “Wanita dan Budaya Award” dari majalah Good Housekeeping Indonesia (2013). Pernah menjadi peserta beberapa acara sastra, di antaranya: Festival Puisi Internasional Indonesia 2012 dan Ubud Writers and Readers Festival 2012, serta Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2018. Mengisi workshop dan menjadi juri pada beberapa lomba tingkat nasional. Menulis naskah musikal Inggit untuk Titimangsa yang sedianya dipentaskan April 2020, tapi mengalami penundaan karena pandemi.Menulis naskah Inggit pada Soekarno Series, garapan Suarahgaloka (Mei-Juni 2021), dan naskah pementasan musikal Mimpi Api-api untuk Sasikirana Dance Camp&Koreo Lab pada Festival Gulali (Oktober 2021)Pernah berkegiatan di Sanggar Sastra Tasik, Majelis Sastra Bandung, Komunitas Perempuan Penulis Indonesia, dan Asean Women Writers Association. Saat ini bergiat di Komunitas Posstheatron Garut, di Himpunan sastrawan dan Dramawan Garut, serta di Penyair Perempuan Indonesia. Buku terbarunya, Perempuan yang Berhenti Membaca terbit November 2020 lalu.

Acara ini di Selenggarakan pada pukul 13.00 siang secara daring. Ratna Ayu selaku narasumber memasuki ruangan Google Meet tepat waktu. Acara ini di ikuti oleh 50 orang mahasiswa dan satu dosen. Sebelum dimulai, terlebih dahulu Ratna memperkenalkan diri dan meberi salam pembuka. Lalu Arief selaku penyelenggara acara, memberikah sepatah dan dua patah kata sebagai kata sambutan kepada Ratna. Setelah itu, acara pun dilanjut dengan persembahan dari Mahasiswa yang menyanyikan lagu serta membaca puisi. Dengan topik “sastra dan industri kreatif”dengan moderator Muhammad bagus satrio dan Risma kholiq. ia menjelaskan bahwa ada kaitannya antara satra, Pelestarian Bahasa Nasional dan Bahasa Daerah, dan Industri krestif.

Menurut Ratna Sastra dan Industri Kreatif, Sastra adalah Bahasa (kata kata/gaya bahasa)yang dipakai dalam kitab- kitab.Sastra Indonesia sastra yang aslinya ditulis dalam bahasa indonesia, sastra daerah adalah sastra yang aslinya ditulis dalam bahasa daerah. Pentingkah melestarikan bahasa? Penting ada bahasa nasional,mehat kembali rasa bangga terhadap penggunaan bahasa indonesia.Bahasa daerah pelestarian keunikan bahasa daerah diindonesia yang sangat banyak ragammya. Di mana bahasa daerah memiliki warisan ilmu yang tidak ada pada bahsa  Nasional d isetiap daerahnya. Agar ilmu yang ada si satu daerah bisa di sebarkan pula ke daerah lainnya, tuturnya.

Industri kreatif berbasis sastra contohnya ada pertikan kalimat dari pidi baiq. Ini ada tulisan “dan bandung bagiku bukan cuman masalah geografis, lebihjauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku”. Ucapnya sambil menunjukkan foto dirinya yang sedang bergaya didepan tulisan tersebut. Ini bagian dari karya sastra yang ditulis oleh pidi baiq. Contoh yang mencangkup semuanya bisa dari film yang diadaptasi dari novel sebagai karya sastra yang menggunakan bahasa daerah dan kebudayaan daerah setempat. Tidak semua orang suka membaca,suka berdiam lama bergelut dengan tulisan tulisan. Makna dari itu lah, dialih wahanakanlah suatu tulisan tersebut menjadi sebuah film atau teater agar pelestarian sastra dan bahasa.kemudian dari sana ekonomi tergerak karena pada prosesnya pembuatan film.

Setelah selesai menyampaian materi, Selanjut nya sesi tanya jawab yang dibuka ole MC, Dimana partisipan dapat menuliskan pertanyaan di kolom percakapan. Beragam pertanyaan di lontarkan kepada ratna, dari memahami sebuah novel dan lain- lain. Setelah semua pertanyaan sudah di jawab oleh Ratna, maka berakhirlah acara tersebut. Diakhir acara seorang Mahasiswa Muhammad zayyan muzzaki mempersembahkan bermain gitar yang berjudul “Nothing Gonna Change my life for you”. Kebetulan lagu ini lagu kesukaan Ratna Ayu Budhiarti.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati Keindahan di Danau Gunung Tujuh

(Foto: Listy Alya Vaizah)  Danau Gunung Tujuh merupakan danau yang terletak di desa Pelompek, kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Danau ini berada di kawasan Gunung Tujuh, sebuah gunung yang berada tepat di belakang Gunung Kerinci. Gunung Tujuh masih termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Seperti Namanya danau gunung tujuh dan danau ini dikelilingi oleh Gunung Tujuh, berjajar di kanan-kirinya, Gunung Hulu Tebo , Gunung Hulu Sangir, Gunung Madura Besi, Gunung Lumut, Gunung Selasih, dan Gunung Jar Panggang. Tidak heran kalau tempat ini menjadi destinasi wisata yang menawarkan banyak panorama keindahan. Bagi pendaki gunung, Kerinci mungkin menjadi tujuan utama karena gunung tersebut merupakan gunung aktif tertinggi di  indonesia [3805 mdpl], tetapi bagi wisatawan yang ingin sekadar menikmati keindahan alam  Kabupaten Kerinci. Danau Gunung Tujuh bisa menjadi pertimbangan sebagai tujuan wisata.   Melakukan pen...

Cerpen: Pagi yang Menyegarkan

(Foto: Listy Alya Vaizah) Hari ini adalah hari yang istimewa bagi Maya. Dia bangun lebih awal dari biasanya, dengan semangat yang membara. Udara pagi terasa begitu segar di tengah hamparan pepohonan di sekitar rumahnya. Maya segera melangkah ke taman belakang, menghirup udara pagi yang menyegarkan sambil menyaksikan matahari terbit dengan sinarnya yang hangat. Tidak butuh waktu lama bagi Maya untuk menemukan bunga kesukaannya, bunga matahari yang indah dengan kelopak kuning cerahnya. Maya meraih satu tangkai bunga dan tersenyum lebar. Dia memutuskan untuk memberikan bunga ini kepada neneknya yang tinggal di sebelah rumahnya. Di teras depan rumah nenek, Maya mengetuk pintu dengan lembut. Nenek keluar dengan senyum ceria di wajahnya begitu melihat cucunya datang membawa bunga kesukaannya. "Bunga matahari, Nenek! Ini untukmu," kata Maya sambil menyodorkan bunga itu pada neneknya. Nenek tersenyum lebar sambil memeluk Maya erat. "Terima kasih, sayang. Kamu selalu tahu bunga k...

Ewith Bahar: Membentuk Jejaringan ke Masyarakat Puisi Internasional

(Foto: Listy Alya Vaizah) About.News -  Sabtu, hari kedua Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) dihadiri oleh Riri Satria, Ewith Bahar, Prof. Teddy Mantoro, dan Dr. Yuri Zambrano dengan moderator Qori Islami Aris, M.Hum. Sesi kedua pada hari kedua ini mengusung tema Indonesian Poetry in the Future. Ewith Bahar, lahir di Jakarta, 24 februari merupakan seorang sastrawati yang Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya. Ewith Bahar merupakan lulusan sastra inggris Universitas Kristen Indonesia pada tahin 1994, mantan presenter dan interviewer TVRI stasiun pusat Jakarta, sempat bekerja di RCTI bagian news and feature, salah satu karyanya; Sonata Borobudur (2018) memperoleh penghargaan sebagai 5 Besar Buku Puisi Terbaik Indonesia tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.  Ewith Bahar, lahir di Jakarta, 24 februari merupakan seorang sastrawati yang Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya. Ewith Bahar merupakan lulusan sastra inggris Univers...