Hari ini adalah hari yang istimewa bagi Maya. Dia bangun lebih awal dari biasanya, dengan semangat yang membara. Udara pagi terasa begitu segar di tengah hamparan pepohonan di sekitar rumahnya. Maya segera melangkah ke taman belakang, menghirup udara pagi yang menyegarkan sambil menyaksikan matahari terbit dengan sinarnya yang hangat.
Tidak butuh waktu lama bagi Maya untuk menemukan bunga kesukaannya, bunga matahari yang indah dengan kelopak kuning cerahnya. Maya meraih satu tangkai bunga dan tersenyum lebar. Dia memutuskan untuk memberikan bunga ini kepada neneknya yang tinggal di sebelah rumahnya.
Di teras depan rumah nenek, Maya mengetuk pintu dengan lembut. Nenek keluar dengan senyum ceria di wajahnya begitu melihat cucunya datang membawa bunga kesukaannya.
"Bunga matahari, Nenek! Ini untukmu," kata Maya sambil menyodorkan bunga itu pada neneknya.
Nenek tersenyum lebar sambil memeluk Maya erat. "Terima kasih, sayang. Kamu selalu tahu bunga kesukaanku," kata nenek sambil mencium kening Maya.
Maya dan neneknya duduk bersama di teras, menikmati secangkir teh hangat sambil bercerita tentang kenangan masa lalu. Mereka tertawa dan berbagi cerita, membuat pagi itu terasa begitu istimewa bagi keduanya.
Saat waktunya pulang, Maya pamit pada neneknya. Nenek meraih tangan Maya dengan penuh kasih sayang, "Jangan lupa untuk selalu merawat bunga ini, ya, sayang."
Maya tersenyum lebar, merasa begitu bahagia telah membuat neneknya senang. Dia berjalan pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan, membawa kenangan indah pagi itu bersama bunga matahari yang masih segar.
Komentar
Posting Komentar