Langsung ke konten utama

Wisata Lembang Park dan Zoo Cocok untuk Liburan Keluarga

Ewith Bahar: Membentuk Jejaringan ke Masyarakat Puisi Internasional

(Foto: Listy Alya Vaizah)

About.News - Sabtu, hari kedua Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) dihadiri oleh Riri Satria, Ewith Bahar, Prof. Teddy Mantoro, dan Dr. Yuri Zambrano dengan moderator Qori Islami Aris, M.Hum. Sesi kedua pada hari kedua ini mengusung tema Indonesian Poetry in the Future.

Ewith Bahar, lahir di Jakarta, 24 februari merupakan seorang sastrawati yang Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya. Ewith Bahar merupakan lulusan sastra inggris Universitas Kristen Indonesia pada tahin 1994, mantan presenter dan interviewer TVRI stasiun pusat Jakarta, sempat bekerja di RCTI bagian news and feature, salah satu karyanya; Sonata Borobudur (2018) memperoleh penghargaan sebagai 5 Besar Buku Puisi Terbaik Indonesia tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

 Ewith Bahar, lahir di Jakarta, 24 februari merupakan seorang sastrawati yang Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya. Ewith Bahar merupakan lulusan sastra inggris Universitas Kristen Indonesia pada tahin 1994, mantan presenter dan interviewer TVRI stasiun pusat Jakarta, sempat bekerja di RCTI bagian news and feature, salah satu karyanya; Sonata Borobudur (2018) memperoleh penghargaan sebagai 5 Besar Buku Puisi Terbaik Indonesia tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Ewith Bahar memulai memasuki dunia Internasional pada awal 2020 hingga saat ini. Sebelum berkecimpung didalamnya, Ewith melakukan pengamatan terlebih dahulu. Seakan menyiapkan senjata sebelum perang, Ewith mulai mencatat nama-nama mereka dan menggali lebih dalam.

“Saya mulai catat nama mereka satu-satu, saya buka sosmednya, saya mulai menemukan fakta bahwa mereka bukan hanya di dunia maya, mereka mulai bersama setidaknya dari tahun 2007. Saat itu saya tidak menunjukkan wajah karna saya sedang melakukan pengamatan dimana saya bisa masuk, karena tidak mungkin kita keluar memperkenalkan diri tanpa senjata.” Tutur Ewith.

Dari pengamatan yang didapat, saat ini ada yang namanya rasialisme, tetapi bukan lagi mengenai ras, melainkan eksistensi sebuah karya. Ewith mlai menyusun strategi untuk memasuki dunia Internasional dengan menyiapkan karya-karyanya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen: Pagi yang Menyegarkan

(Foto: Listy Alya Vaizah) Hari ini adalah hari yang istimewa bagi Maya. Dia bangun lebih awal dari biasanya, dengan semangat yang membara. Udara pagi terasa begitu segar di tengah hamparan pepohonan di sekitar rumahnya. Maya segera melangkah ke taman belakang, menghirup udara pagi yang menyegarkan sambil menyaksikan matahari terbit dengan sinarnya yang hangat. Tidak butuh waktu lama bagi Maya untuk menemukan bunga kesukaannya, bunga matahari yang indah dengan kelopak kuning cerahnya. Maya meraih satu tangkai bunga dan tersenyum lebar. Dia memutuskan untuk memberikan bunga ini kepada neneknya yang tinggal di sebelah rumahnya. Di teras depan rumah nenek, Maya mengetuk pintu dengan lembut. Nenek keluar dengan senyum ceria di wajahnya begitu melihat cucunya datang membawa bunga kesukaannya. "Bunga matahari, Nenek! Ini untukmu," kata Maya sambil menyodorkan bunga itu pada neneknya. Nenek tersenyum lebar sambil memeluk Maya erat. "Terima kasih, sayang. Kamu selalu tahu bunga k...

Menikmati Keindahan di Danau Gunung Tujuh

(Foto: Listy Alya Vaizah)  Danau Gunung Tujuh merupakan danau yang terletak di desa Pelompek, kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Danau ini berada di kawasan Gunung Tujuh, sebuah gunung yang berada tepat di belakang Gunung Kerinci. Gunung Tujuh masih termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Seperti Namanya danau gunung tujuh dan danau ini dikelilingi oleh Gunung Tujuh, berjajar di kanan-kirinya, Gunung Hulu Tebo , Gunung Hulu Sangir, Gunung Madura Besi, Gunung Lumut, Gunung Selasih, dan Gunung Jar Panggang. Tidak heran kalau tempat ini menjadi destinasi wisata yang menawarkan banyak panorama keindahan. Bagi pendaki gunung, Kerinci mungkin menjadi tujuan utama karena gunung tersebut merupakan gunung aktif tertinggi di  indonesia [3805 mdpl], tetapi bagi wisatawan yang ingin sekadar menikmati keindahan alam  Kabupaten Kerinci. Danau Gunung Tujuh bisa menjadi pertimbangan sebagai tujuan wisata.   Melakukan pen...