About.News - Acara seminar Hari Puisi Indonesia yang dilangsungkan pada hari Sabtu, diadakan di Taman Ismail Marzuki pada pukul 13.30 WIB. Pada hari itu, sejumlah peserta seminar telah memenuhi ruang Teater kecil. Beberapa peserta yang mengikuti seminar pada hari itu terdiri dari mahasiswa Penerbitan Jurnalistik dari Politeknik Negeri Jakarta.
Setelah kegiatan seminar di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Riri Satria melakukan kegiatan tanya jawab dengan mahasiswa Politeknik Negri Jakarta, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan program studi jurnalistik, kelas PB-1D dan 1E. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari seminar dalam rangka memperingati hari puisi di Indonesia.
Pertanyaan pertama dimulai dengan, “Bagaimana cara menghadapi orang yang menolak perubahan?”. Riri pun menjawab, orang seperti itu sebetulnya tidak perlu dihadapi, sebab sekeras apapun kita menyadarkna mereka akan pentingnya sebuah perubahan orang itu akan menolak dan akan merugi sendiri. Akan tetapi, menurut Riri, kita sebagai orang yang terbuka soal perubahan perlu merasa kasihan dengan orang yang mmenolak perubahan.
Selanjutnya seorang mahasiswa bertanya tentang maksud dari, “Bagaimana puisi memanusiakan manusia yang ada di bumi?”. Riri berpendapat bahwa saat ini manusia terlalu mendewakan akal, sehingga seringkali manusia lupa untuk berpikir tidak hanya menggunakan akal, namun juga menggunakan hati. Peran puisi dalam hal ini adalah menyeimbangkan dunia serta mengasah kepekaan batin manusia.
Pertanyaan berikutnya, “Apakah saat ini sudah ada rencana untuk peradaban manusia 6.0?” Riri Satria menjawab bahwa hal ini belum dapat direncanakan. Penyebabnya adalah pada tahap 5.0 saja misalnya, banyak manusia yang belum memanfaatkan teknologi secara baik dan masih didikte oleh teknologi, sehingga belum sepenuhnya manusia dapat dikatakan cerdas.
Halangan dan rintangan kedepannya dalam dunia puisi akan semakin besar. Maka dari itu sebagai generasi penerus bangsa dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tersebut. Pada akhir acara Riri Satria memberikan karya bukunya kepada para mahasiswa yang bertanya dan melakukan kegiatan foto bersama.
Komentar
Posting Komentar